Selasa, 03 November 2020

Aksi Bela Islam; Murid MA YKUI Maskumambang Gresik Kecam Presiden Prancis di Gedung Madrasah

 Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bahwa ia tidak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad SAW menyulut api emosi umat islam dunia. Ia bahkan menyampaikan bahwa pencetakan itu merupakan kebebasan ekspresi. Tentu, statemen ini memicu kontroversi yang berdampak munculnya berbagai aksi pengecaman orang nomor satu di Prancis itu. Bahkan, sampai pada pemboikotan produk-produk negera tersebut.

Tidak ketinggalan, pagi ini (04/11/2020) civitas MA YKUI Maskumambang turut andil dalam aksi pengecaman itu. Seluruh murid di madrasah ini, dengan semangat yang menggelora secara tegas dan lantang menyampaikan protes dan perlawanan atas pernyataan presiden Prancis yang dinilai anti-islam dan menghina Islam sebelum pelajaran dimulai.

Demonstrasi  yang juga bertujuan memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya ghiroh berjuang demi Izzul Islam wal Muslimin itu dilaksanakan di depan Gedung Banin Terpadu MA YKUI Maskumambang dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Tidak seperti aksi umumnya yang dilakukan di sekitar kedutaan besar Prancis untuk Indonesia, atau di sekitar Gedung pemerintah baik daerah maupun negara.

Kegiatan demonstrasi tersebut dimulai pada pukul 07.00 dan dibuka dengan orasi yang disampaikan oleh Kepala Madrasah, Ust. Afifuddin, S.Ag., M.Pd.I., yang menekankan tentang sikap yang seharusnya ditunjukkan sebagai seorang muslim ketika ada seseorang atau golongan yang menghina agama Islam dan Nabi Muhammad SAW. Dilanjutkan orasi kedua oleh Ust. Choirul Azmi,S.Hum selaku guru mata pelajaran sejarah MA YKUI Maskumambang. Di orasi kedua ini, guru lulusan Universitas Airlangga ini, dengan lengan baju dilingkis dan berapi-api, menyampaikan  genersi muda saat ini terlena atas segala kenikmatan modernisasi hingga kurang sensitif mengenai isu nasional bahkan internasional, terutama tentang identitas keislamannya. Cenderung pasif dan tidak visioner.

Sebagai penutup orasi, Ust. Ahmad Sholihan, S.Pd., M.Si.,  selaku Direktur Pendidikan Yayasan kebangkitan Umat Islam Pondok Pesantren Maskumambang Gresik menekankan bahwasanya aksi demonstrasi ini merupakan ABI (aksi bela islam) yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Setiap muslim wajib menentang dan melakukan perlawanan atas pelecehan dan penghinaan terhadap Islam, termasuk terhadap Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan demonstrasi yang berdurasi 30 menit tersebut bertujuan menumbuhkan rasa cinta Agama dan Nabi Muhammad SAW. Serta mengedukasi siswa agar dapat bersikap tegas terhadap penghina agama dan Rasulullah. “Kegiatan demo ini kita lakukan untuk mengedukasi siswa dalam memperjuangkan harga diri agama Islam, serta agar tertanam rasa cinta terhadap agama Islam dan Rosulullah SAW.” Tutur Kepala madrasah saat ditemui reporter PresMA di ruang kerja. “ Emmanuel Macron, Presiden Prancis itu wajib meminta maaf kepada umat muslim di seluruh dunia atas pernyataannya dan tindakannya karena bisa menimbulkan ketidakharmonisan antar umat beragama dan merusak perdamaian dunia” pungkasnya mengakhiri wawancara. (Abdullah Kafabih/PresMA)

 

1 komentar:

Alhamdulillah,turut mendukung dan senang atas aksi protes terhadap Presiden Perancis yang menghina Islam yang dilakukan oleh anak anak MA YKUI Maskumambang.